Oleh:
Ervinta Astrining Dewi (12709251023) PSn Pendidikan Matematika A 2012
Constructivism
dalam bahasan ini tidak dipandang sebagai dimensi ilmu melainkan dalam kajian
filsafat. Constructivism sendiri berawal dari pemikiran Aristoteles yang
merupakan bentuk penolakan terhadap Platonism. Sejalan dengan hal tersebut,
Wilder R.L dalam Marsigit (2012) menyatakan bahwa sudut pandang constructivism objek matematika ada
hanya jika dapat dibangun (dikonstruk). Berdasarkan pandangan tersebut, semua
objek matematika seharusnmya dapat dibangun (dikonstruk) dan diterapkan dalam
pembelajaran, khususnya matematika. Menurut Kant, Constructivism berangkat dari kesadaran akan keterbatasan,
ketidaksempurnaan dan kerentaan manusia. Sehingga manusia terancam dengan klaim
yang tidak benar, “thus they need to chek
and critiaze the unjustified and arbitrary assumptions they make in reasoning.”
(Stonford. Encyclopedia of philosophy, 2011). Sehingga berdasarkan pendapat
Kant tersebut, ada dua hal yang layak dipertimbangkan yaitu intuisi dan
instropeksi.
Maka
dapat disimpulkan, dalam kajian filsafat Constructivism adalah cara manusia
membangun kehidupan itu sendiri. Sedangkan pembelajaran matematika yang
didasarkan konstructivsm akan menekankan pada membangun pengetahuan, pemahaman,
aspek psikologis, sosial dan interpersonal siswa didasarkan kepercayaan
(Marsigit 2012). Sehingga penerapan konstruktivism dalam pembelajaran
matematika diharapkan dapat mengembangkan intuisi matematis dan kesadaran
matematis siswa.
Contoh
penerapan konstruktivism dalam pembelajaran matematika antara lain:
a. Adanya
penilaian portofolio siswa yang tidak hanya menilai berdasarkan afek kognitif
siswa.
b. Pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan kesempatan siswa diskusi, bertanya seperti
dengan cara menerapkan pembelajaran “Problem
Based Learning” dalam kegiatan belajar matematika.
c. Mengurangi
pembelajran matematika secara deduktif sebagai suatu konsep matematis namun
dengan cara mengenalkan konsep siswa, sehingga siswa mendapat kesempatan untuk
membangun pemahaman konsep matematisnya sendiri.
Referensi:
Marsigit.2012. Elegi menggapai
“Constructivism as the Epistimological Foundation of Mathematics.” Tersedia di http://powermathematics.blogspot.com.//
Stanford Encyclopedia of
Philosophy.2011. Constructivism in
Metaethics. Tersedia di
http://plato,stanford-edu/entries/constructivism-metaethics/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar