Oleh Ervinta
Astrining Dewi, S.Pd
Dalam beribadah
dijelaskan terkadang terdapat kondisi dimana keimanan itu naik dan turu yang
disebut dengan Futur. Apalagi dalam berfilsafat maupun membaca Elegi. Namun
dalam proses berfilsafat melalui elegi-elegi yang diciptakan oleh Prof.
Marsigit untuk membantu proses berpikir kritis mahasiswanya, saya menemukan beberapa kesaksian selama saya
membaca dan berkomentar sebagai berikut:
1. Kesaksian
saya terhadap perjalanan Enika Wulandari, S.Pd sebagai rekan diskusi saya dalm
kuliah di Pasca sarjana UNY ini menunjukkan kebenaran bahwa tingkat spritual
yang tinggi dan kematangan pengalaman hidup jika dikenai filsafat maka akan
menghasilkan pemikiran yang luar biasa. Dari proses pengalaman Mbak Enika yang
kurang peduli terhadap dunia pendidikan matemtika khususnya berubah total
bahkan mampu memproduksi tesis-tesis, anti tesis dan sintesis dari segala tugas
yang diberikan oleh prof Marsigit. Dan Kiprahnya dalam pemikiran pendidikan
matematika tercermin dalam perkuliahan lain seperti Metode pembelajaran
matematika, metode penelitian pendidikan matematika, dan Kajian-kajian masalh
pendidikan.
2. Dalam
belajar filsafat motivasi setiap orang pasti berbeda, namun dalam perjalanan
filsafat saya, saya mengalami futur. Meskipun dosen telah dengan berbesar hati
dan perduli mengingatkan saya, nampaknya belum mampu mengetuk hati saya,
mungkin ini adalah pemberontakan saya. Tapi ternyata dalam filsafat itu
mencakup apa yang ada dan yang mungkin ada sehingga saya tidak menyadari
membaca komentar Sdr Enika Wulandari, S.Pd dan karya-karyanya justru yang
menggetarkan dan menggerakkan hati saya, ternyata motivasi bisa berasal
darimana saja. Benarlah obat hati salah satunya bergaul dengan orang saleh
seperti mbak Enika
3. Adakalanya
pikiran itu harus berhenti. Berhenti berpikir bukan berarti akhir dari dunia
tentunya dilihat dari ruang dan waktunya. berhenti berpikir disini dibutuhkan
apabila dalam pengembaraan pikiran, pikiran kita sudah mencapai batasnya dan
mengusik keimanan kita. mengusik ranah spritual kita, maka berhentilah berpikir
dan beristighfarlah kata bapak Marsigit setiap kuliah. Mungkin kata-katanya
terlihat gampang dan mudah, namun ternyata banyak orang dapat disesatkan syetan
dengan mudah ketika dia bangga akan logika dan berpikirnya. Maka dari itu bahwa
pikiran manusia itu adalah terbatas dan perlu diimbangi dengan iman dan
ketakwaan agar kita tidak tersesat dan disesatkan bersama setan. makanya dalam
berfilsafat diatasnya harus ditaruh spritual, agar dalam mengembarakan pikiran
kita tidak melebihi batas-batasnya. Sama halnya ketika berdoa maka agar
menggapai khusyuk wajib hukumnya kita berhenti berpikir agar doa kita khusyu,
gunakan iman untuk berdoa dan mohon ampun pada Alloh.
4. Adakalanya
sebagai insan dijelaskan dalam beribadah kita bisa mengalami "futur"
(naik turunnya keimanan) apalagi dalam berelegi. saya benar-benar mengalami
fenomena yang luar biasa dalam perjalanan saya. Bahkan warning dosen terhadap
nilai jelek pun tidak begitu saya indahkan. Ternyata baru kusadari tanpa ijin
Alloh dan ikhtiar, kita tidak bisa
ikhlas dalam bertindak. Sebagai
kesaksian filsafat ku di S2 ini saya berterimakasih terhadap Sdri. Enika
Wulandari, S.Pd. Saya menyaksikan proses anda dalam mengelola diri dari tidak
"suka" dunia pendidikan menjadi luar biasa setelah anda S2 dengan
wacana yang baru. Saya bersyukur mengenal anda, karena dari komen anda ternyata
lebih dapat memotivasi saya untuk mencoba berelegi kembali. Saya menyaksikan
proses anda sewaktu s1 dan dengan imand dan tingkat kematangan spritual yang
apik dibandingkan saya yang awam ini anda mebawa filsafat dan perkuliahan
filsafat menjadi luar biasa dari komentar dan perubahan cara pandang pendidikan
mbak en di S2 ini. Saya juga mengucapkan buat adek bayi dalam kandungan mbak en
yang juga berfilasafat sejak dalam kandungan semoga bisa jadi anak luar biasa
berguna bagi nusa dan bangsa... amin
5. Terimakasih
dan maaf untuk prof marsigit sedikitnya saya menglami pemberontakan dalam
perjalanan filsafat saya. Terimakasih atas media elegi ini sehingga saya dapat
mengenal pemikiran-pemikiran rekan2 saya yang luar biasa. Semoga kesaksian saya
ini dapat bermanfaat bagi saya secara pribadi khususnya mauppun mereka yang
sempat merasakan 'futur' dalam berelegi atau hal lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar